1. Mudah terjerumus ke perzinaan
Seringkali remaja akan
menyangkal bahwa mereka tidak akan melakukan hal-hal yang demikian. Mereka akan
berpacaran yang sehat, katanya.
Padahal, tidak ada berpacaran yang sehat kecuali setelah menikah. Bagaimanapun
juga, pacaran adalah perbuatan dosa. Setiap manusia yang berbuat dosa, iblis
adalah temannya.Sehingga kemana pun ia berpijak, akan ada iblis yang senantiasa
menemani dan membisikinya rayuan-rayuan kemaksiatan sehingga ia semakin terlena
dalam berbuat dosa. Awalnya hanya berpandangan, kemudia berpegangan
tangan, mulai berdua-duaan, dan akhirnya melakukan yang tidak sepantasnya untuk
dilakukan.
Rasulullah SAW bersabda yang
artinya;
“Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan
dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua telinga zinanya
mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan
keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhazrat dan berharap.
Semua itu dibenarkan (direalisasi) oleh kelamin atau digagalkannya.” (H.
R Bukhari).
2. Melemahkan iman
Sudah dari akarnya bahwa
pacaran itu dosa. Setiap orang yang berbuat dosa, ada iblis yang menemaninya.
Meniupkan berbagai rayuan agar orang itu semakin terjerumus dalam dosa.
Iming-imingnya sangat banyak, padahal kesemuanya hanya pemuas nafsu
belaka. Bahkan, yang awalnya tidak tergoda pun bisa saja terjerumus.
Akhirnya, banyak waktu
dihabiskan hanya untuk sang Pacar. Cinta setengah mati, katanya. Sampai-sampai
cinta pada Sang Pemilik Nyawa pun terabaikan. Setiap hari hanya mengingat wajah
kekasih, namun lupa pada Allah SWT. Naudzubillah,
sungguh yang demikian sudah menjadi orang yang tersesat.
3. Mengajarkan kepada kemunafikkan
Orang yang pacaran itu
mengajarkan diri untuk menjadi munafik. Berbohong ini itu hanya demi membuat si
pacar senang. Bahkan mengumbar janji-janji yang belum tentu bisa ditepati
bahkan tak jarang aslinya hanya bualan semata. Berusaha menunjukkan sisi
terbaik padahal dibelakangnya seling mencela.
Sering mengumbar rayuan
romantis hanya agar si pacar tidak curiga. Tidak hanya dihadapan sang pacar,
tapi juga akan melakukan hal yang sama di hadapan orang tua. Jadilah mereka
sebagai pembohong yang luar biasa.
4. Mengurangi produktivitas dan minat
belajar
Siapa bilang pacaran bisa
meningkatkan semangat belajar? Coba pikirkan kembali ke dasarnya bahwasanya
pacaran itu adalah dosa. Selama berpacaran, artinya Anda akan terus memupuk
dosa sepanjang waktu. Dari tiap-tiap yang namanya dosa, tidak akan terdapat
kebaikan di dalamnya.
Justru sebaliknya, waktu
yang seharusnya dimanfaatkan untuk belajar, justru lebih banyak dihabiskan
bersama pacar. Uang pemberian orang tua yang semestinya dipakai untuk
kepentingan pendidikan, malah dipakai untuk bersenang-senang. Zaman sekarang,
dedikasi tinggi kepada pacar nampaknya adalah prioritas utama dibandingkan
dengan diri sendiri.
1.